Laman

Saturday, June 3, 2023

Pecundang Terburuk

Aku mulai terbiasa mencintaimu dari jauh. Diam,memandangmu dengan berjuta ekspresi yang aku kagumi.

seriusmu

ramahmu

senyummu

maaf jika memujamu membuatmu terusik. aku masih ingin seperti ini. menikmati setiap rindu yang mungkin kau tak pernah tau. Deru mesin pesawat pun mulai menjadi teman pengiring memandangmu. andai aku bisa aku ingin disampingmu,memelukmu,dan sekedar menyandarkan kepala sambil bercerita. Hanum. Aku mengagumimu

Tuesday, May 16, 2023

Rindu Tak Sampai

 Hai hanum,aku merindukanmu. 

Terdengar aneh,namun memang itu yang kurasakan. aku tidak pernah menyangka. pertemuan singkat bisa begitu amat terkesan. 

Sampai waktu yang menjagamu. aku harap aku akan hadir disaat yang tepat. Menjadi apa yang seharusnya. maaf aku tak bernyali. 

Monday, March 27, 2023

Hijab dan Hujan

 Hai, lama tidak bercerita. Hanum, wanita itu bernama hanum. Aku masih tak bisa melupakan senyum tipis yang dia berikan. Memilih duduk disampingku dan bercerita banyak padaku. Aku yg diam berubah. Menjadi aku yang seperti dulu. Tak ada gelisah,tak ada takut. Aku tenang. Tak terbayang seberapa jauh aku bisa pergi dan mendengarnya bercerita tanpa merasa lelah. 

Aku tak berani mengatakan padamu. 
Aku tak bernyali untuk sekedar mencoba
Waktupun seperti belum memberi isyarat. 

Singkat saja


Aku menginginkanmu. 

Thursday, May 14, 2020

Nafas yang Berembun

Berat ya? Sudah sekian lama terlatih untuk berlari tapi nafasku masih terasa berat. Seperti ada ruang yang tak terisi tiap kali ku menghirup nafas. Menerima namum menolak. Ingin namun tak perduli. Senang namun tak puas. Takut namun butuh. Sangat rumit. 

Begitu banyak yang mendekat namun tak pernah mengerti arahku. Sekian banyak yang mendekat namun tak pernah seperti inginku. Selalu ada duri dari tiap kedatangan. Memunculkan keraguan di tengah perjalanan. 

Apa selamanya semua yang datang akan berakhir menjadi dongeng diri dalam lamunan? Aku tak bisa memutuskan. Hatiku bukan besi. Berhentilah menghantamku. 

Sunday, November 4, 2018

Sunday, October 21, 2018

Nalar Dan Sayang

Dilema terkadang muncul. Memberatkan sesuatu pada titik semu yang tak kasat mata. Apa berguna untuk semua hal yang akan di hadapi. Atau hanya menambah keruh air yang mulai tenang. Tapi Nalar berkata lain. Dan sang Sayang pun membelanya. Aku pun bertekuk lutut. Memohon ampun atas semuanya. Meminta maaf atas setiap hal hina yang pernah kulakukan atau nanti kulakukan di belakangnya.

Tuesday, October 16, 2018

Menjaga Dunia

Hai dunia. Kini kau telah jadi milikku. Hanya sisa tugasku untuk merawatmu dan menjaga api kecil itu tetap menyala untuk hangatku. Tak apa bila menjadi besar. Karna itu yang aku harapkan. Tapi aku selalu takut ketika angin bertiup dari segala arah dan tangan rentanku tak bisa membalutmu dengan erat agar tak padam. Akan kujaga kau semampuku. Menaruh ego dan nafsu di balik semua maaf dan rindu. Sekali lagi ku katakan. Aku mencintaimu